BLITS dan Kasuari, mobil listrik buatan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Universitas Budi Luhur, tiba di
PLN UID Jakarta Raya pada Jumat (9/11) untuk melakukan pengisian baterai dengan
SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum). Kedua mobil ini sedang dalam masa
pengujian dengan melakukan perjalanan keliling nusantara berjudul “PLN BLITS
Explore Indonesia”. Total jarak yang akan ditempuh BLITS dan Kasuari sekitar
15.000 km.
Mobil listrik BLITS dan
Kasuari dipersiapkan untuk mengikuti Reli Dakar dalam kurun waktu 7 hingga 8
bulan. BLITS merupakan mobil listrik yang secara khusus didesain untuk balap
dengan kapasitas dua orang. BLITS mampu menempuh jarak 300 kilometer dalam
sekali pengisian daya baterai 100 kWh dengan menggunakan motor berkapasitas
energi 50 kiloWatt. Pengisian daya membutuhkan waktu 8-10 jam.
Sementara Kasuari merupakan
mobil hybrid dengan komposisi 50% tenaga listrik dan 50% tenaga diesel berbahan
bakar Crude Palm Oil (CPO). Kasuari mampu menempuh jarak 100-150 km dalam
sekali pengisian daya baterai 60 kWh. Pengisian daya membutuhkan waktu 6 jam.
Usai melakukan pengisian baterai, BLITS dan Kasuari akan kembali menempuh
perjalanan menuju Sumatera hingga ke Merauke, Papua.
Untuk mendukung pengembangan
kendaraan listrik tanah air, PLN pun menyediakan charging station di
titik-titik berhenti mobil. "PLN mendukung penuh pengembangan mobil
listrik di Indonesia. Oleh karena itu, dalam masa uji coba ini, PLN menyediakan
SPLU untuk charging station. Ini adalah bentuk kesiapan PLN dalam menyongsong
era kendaraan listrik," ungkap Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat
PLN Haryanto WS.
Tidak kurang dari 3.000 SPLU
telah tersebar di seluruh Indonesia. Hingga Oktober 2018, jumlah SPLU yang
tersebar di wilayah DKI Jakarta sendiri mencapai 1.797 unit. Selain menambah
kuantitas, PLN akan terus berinovasi agar SPLU semakin mudah digunakan dan
diakses masyarakat. Masyarakat juga dapat mengajukan permohonan pemasangan SPLU
di lokasi yang diinginkan agar kebutuhan energi listriknya terpenuhi, termasuk
juga sebagai charging station kendaraan listrik.
SPLU sendiri telah
resmi diluncurkan sejak Agustus 2016 dan selama ini SPLU digunakan untuk
mendukung perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). SPLU mengadopsi
sistem prabayar. Untuk dapat menggunakan SPLU Beji Lintar tersebut, masyarakat
perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik melalui
Payment Point Online Bank (PPOB), ATM, minimarket, dan lain-lain dengan
menyebutkan ID Pelanggan atau Nomor kWh Meter yang tercantum di SPLU yang akan
digunakan. Keberadaan SPLU saat ini juga dapat dengan mudah dicari melalui
aplikasi Google Maps dengan kata kunci “SPLU PLN”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar