Pelukan bukan hanya ungkapan kasih sayang. Salah satu bentuk sentuhan
fisik ini memiliki efek yang lebih besar dari sekadar membuat perasaan
lebih tenang dan bahagia.
Psikolog Melly Puspita Sari, Psi, M, NPLm Psychologist menyebutkan, pelukan yang dilakukan minimal delapan kali sehari bisa membuat hidup lebih sehat. Tapi Melly menegaskan, sebaiknya jangan selalu menghitung dan terpaku pada jumlah pelukan karena ketika pelukan menjadi sebuah kebutuhan, sebanyak apapun frekuensinya tidak akan menjadi masalah.
"Menurut penelitian yang disebutkan oleh Kathleen Keating dalam bukunya 'The Hug Therapy', empat kali pelukan bisa mempertahankan hidup. 12 kali pelukan untuk kesehatan dan kebahagiaan," tutur psikolog lulusan Universitas Muhammadiyah Malang ini, saat talkshow 'Berbagi Pelukan Melalui Kelembutan Molto Ulta Pure' di Piscator, Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2013).
Berdasarkan penelitian dari University of North Carolina, Amerika Serikat, pelukan bisa menurunkan kadar hormon stres (kortisol) sekaligus meningkatkan hormon oksitosin yang mampu memberikan perasaan tenang. Ketenangan dan kenyamanan yang dirasakan saat berpelukan, otomatis juga mengurangi stres. Seperti diketahui, stres merupakan akar dari segala penyakit dan ketegangan. Maka semakin sering dipeluk, orang juga akan semakin sehat baik secara mental maupun fisik.
Psikolog Melly Puspita Sari, Psi, M, NPLm Psychologist menyebutkan, pelukan yang dilakukan minimal delapan kali sehari bisa membuat hidup lebih sehat. Tapi Melly menegaskan, sebaiknya jangan selalu menghitung dan terpaku pada jumlah pelukan karena ketika pelukan menjadi sebuah kebutuhan, sebanyak apapun frekuensinya tidak akan menjadi masalah.
"Menurut penelitian yang disebutkan oleh Kathleen Keating dalam bukunya 'The Hug Therapy', empat kali pelukan bisa mempertahankan hidup. 12 kali pelukan untuk kesehatan dan kebahagiaan," tutur psikolog lulusan Universitas Muhammadiyah Malang ini, saat talkshow 'Berbagi Pelukan Melalui Kelembutan Molto Ulta Pure' di Piscator, Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2013).
Berdasarkan penelitian dari University of North Carolina, Amerika Serikat, pelukan bisa menurunkan kadar hormon stres (kortisol) sekaligus meningkatkan hormon oksitosin yang mampu memberikan perasaan tenang. Ketenangan dan kenyamanan yang dirasakan saat berpelukan, otomatis juga mengurangi stres. Seperti diketahui, stres merupakan akar dari segala penyakit dan ketegangan. Maka semakin sering dipeluk, orang juga akan semakin sehat baik secara mental maupun fisik.
Dalam sebuah penelitian yang
dipimpin oleh psikolog Dr Karen Grewen kepada 38 pasangan, diketahui
pasangan yang berpelukan selama 20 detik kadar kortisolnya menjadi
rendah dan oksitosin meningkat. "Efeknya terjadi lebih signifikan pada
wanita. Manfaat pelukan juga kurangi potensi penyakit jantung," terang
Melly yang juga penulis buku 'The Miracle Of Hug'.
Sementara itu pelukan yang diberikan pada orang dengan kondisi tubuh tidak sehat, kekebalan tubuhnya akan meningkat. Dampak positif pelukan akan lebih efektif apabila dilakukan dengan cara yang tepat.
"Sama-sama rangkulkan tangan saat pelukan, rasakan aliran energi. Bayangkan jika pelukan tersebut adalah pelukan terakhir," tutur Melly.
Peluklah orang yang Anda sayangi sambil tersenyum. Hal itu akan membuat kebahagiaan lebih terasa saat berpelukan. Peluklah orang tersayang Anda sesering mungkin dan lakukan dengan tulus, sepenuh hati sampai menemukan titik kenyamanan.
"Saat berpelukan jangan langsung dilepas. Apalagi pada orang yang tidak terbiasa dipeluk. Tahan beberapa detik sampai dia merasa nyaman," saran Melly.
Selain pelukan, sentuhan lain seperti memegang tangan, meremas bahu atau mengusap kepala juga punya efek yang sama untuk menimbulkan perasaan senang dan menyamankan. "Prinsipnya adalah sentuhan. Ketika disentuh ada sensori yang menyamankan," kata Melly.
Sementara itu pelukan yang diberikan pada orang dengan kondisi tubuh tidak sehat, kekebalan tubuhnya akan meningkat. Dampak positif pelukan akan lebih efektif apabila dilakukan dengan cara yang tepat.
"Sama-sama rangkulkan tangan saat pelukan, rasakan aliran energi. Bayangkan jika pelukan tersebut adalah pelukan terakhir," tutur Melly.
Peluklah orang yang Anda sayangi sambil tersenyum. Hal itu akan membuat kebahagiaan lebih terasa saat berpelukan. Peluklah orang tersayang Anda sesering mungkin dan lakukan dengan tulus, sepenuh hati sampai menemukan titik kenyamanan.
"Saat berpelukan jangan langsung dilepas. Apalagi pada orang yang tidak terbiasa dipeluk. Tahan beberapa detik sampai dia merasa nyaman," saran Melly.
Selain pelukan, sentuhan lain seperti memegang tangan, meremas bahu atau mengusap kepala juga punya efek yang sama untuk menimbulkan perasaan senang dan menyamankan. "Prinsipnya adalah sentuhan. Ketika disentuh ada sensori yang menyamankan," kata Melly.
Selamat berpelukan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar